Yubileum Luar Biasa Kerahiman

by 10:43 0 komentar

Yubileum Luar Biasa Kerahiman (Extraordinary Jubilee of Mercy atau Iubilaeum Extraordinarium Misericordiae), atau disebut juga Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah, adalah suatu masa doa dalam Gereja Katolik Roma yang dimulai pada Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda (8 Desember) tahun 2015 sampai dengan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam (20 November) tahun 2016.

Sama seperti yubileum sebelumnya, perayaan ini dipandang oleh Gereja Katolik sebagai masa pengampunan dosa dan pengampunan universal. Disebut sebagai Yubileum luar biasa karena belum pernah ditetapkan sebelumnya; normalnya yubileum biasa dirayakan setiap 25 tahun. Yubileum 2016 pertama kali diumumkan oleh Paus Fransiskus pada tanggal 13 Maret 2015. Paus Fransiskus kemudian memaklumkannya dengan mengeluarkan bulla kepausan yang berjudul Misericordiae Vultus (Wajah Kerahiman) pada tanggal 11 April 2015. Perayaan ini merupakan tahun sucike-27 sepanjang sejarah, setelah Yubileum Agung tahun 2000 pada masa kepausan Yohanes Paulus II. Hari pembukaan perayaan ini juga merupakan peringatan yang ke-50 atas penutupan Konsili Vatikan II.

Pada bulan-bulan sebelumnya ditekankan bahwa sang Paus menginginkan agar Yubileum ini dirayakan bukan hanya di Roma, tetapi juga di seluruh dunia; dan untuk pertama kalinya semua pintu suci di setiap keuskupan akan dibuka, baik di katedral utama atau pun di gedung-gedung gereja setempat yang bersejarah. Pintu suci pertama dibuka oleh Paus Fransiskus di Bangui, Afrika Tengah, pada tanggal 29 November 2015 dalam kunjungannya ke Afrika.



“Banyak pertanyaan di dalam hati mereka: mengapa ada Yubileum Kerahiman saat ini?”
Paus Fransiskus, yang mengajukan pertanyaan ini dalam homili 11 April 2015 Malam di Basilika Santo Petrus, menjawab, “Hanya karena Gereja, di saat perubahan sejarah yang besar ini, dipanggil untuk memberikan tanda-tanda yang lebih jelas tentang kehadiran dan kedekatan Allah.”

Paus Fransiskus menekankan bahwa Gereja dipanggil untuk memberikan “tanda-tanda lebih jelas” tentang kehadiran dan kedekatan Allah. “Bukanlah saatnya lagi untuk bingung,” kata Bapa Suci. “Sebaliknya, kita perlu waspada dan membangunkan kembali dalam diri kita kemampuan untuk melihat apa yang penting.”

Inilah saatnya bagi Gereja, kata Paus Fransiskus, untuk menemukan kembali makna dari misi yang dipercayakan kepada Gereja oleh Tuhan di hari Paskah, yaitu, “untuk menjadi tanda dan instrumen belas kasihan Bapa.”

Di tahun ini kita akan diubah oleh kerahiman-Nya, sehingga kita juga boleh menjadi “saksi-saksi kerahiman,” kata Paus, seraya mengatakan bahwa, “Tanpa kesaksian pengampunan, hidup tidak akan berbuah dan bersih.”

Moto Tahun Suci itu adalah, “Hendaklah kamu murah hati seperti Bapamu.” Hal itu, menurut Bapa Suci, mencakup, membuka hati kita dan memberi kesaksian tentang kerahiman di mana-mana, karena, “Pengampunan adalah kekuatan yang dapat menimbulkan kehidupan baru dan menanamkan keberanian untuk melihat masa depan pengharapan.”



Dikutip dari :

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar