Ceritaku tentang Kamu (Part 1)

by 23:34 0 komentar
Akhir Januari 2013 silam, pertama kali aku dan kamu bertemu, bertatap muka secara langsung. Setelah sekitar 2 bulan, kamu memberanikan diri mengajak aku berkenalan, dikenalkan dengan sesorang teman saat itu. Setelah pertemuan pertama itu, kita berlanjut terus chating kala itu, melalui bbm, ketemuan, dsb. Awal-awal pertemanan memang situasinya kurang enak, ada berbagai tolakan dan bisikan dari orang-orang disekitar kita. Aku yang diberitahu untuk tidak melanjutkan hubungan denganmu, begitu pula dengan kamu, yang juga dibisikkan hal yang sama, jangan mendekati aku.

Saat itu, aku yang baru saja putus dari pacarku, membuat situasi saat itu terasa sangat dramatis. Banyak teman-teman kita yang kebetulan saling mengenal kita, yang ikut campur dan membuat cerita serta kesimpulannya sendiri. Sehingga saat itu kita seperti 2 orang pengkhianat. Kamu yang dianggap orang ketiga, dan aku yang dianggap tidak setia. Padahal mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi saat itu. Bukan karena kamu aku putus, tetapi memang karena sudah muak. Ya... aku muak.. Tak heran banyak yang menganggap kita 2 orang jahat dan mereka melarang kita dekat.

Tapi... kalau hati yang bicara, apa yang bisa sekitar lakukan. Waktu terus berlanjut, dan kita lebih saling mengenal satu sama lain. Kamu yang kutahu orang yang cuek, namun ternyata candamu mampu membuat hidup terasa lebih "hidup". Tawamu yang khas, usilnya kamu, mampu membuat aku merasa ada yang beda dari kamu. Kata-kata manis dan perhatianmu di chating, membuat aku merasa diperhatikan. Tapi ketika bertemu, kamu ternyata sama sekali tidak romantis.

Aku terheran-heran, berpikir dan bertanya pada diriku sendiri..
Bagaimana mungkin kamu yang tidak romantis, mampu membuat jantung berdebar kencang, dan hati seakan ingin memuntahkan isinya. Bagaimana mungkin pria romantis yang kuidamkan, mampu dikalahkan dengan pria humoris penuh arti?

Tanya hatiku saat itu..
Antara gundah gulana dan kesenangan tiada tara..

Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar